Beliaupernah merasakan dada yang sempit dan menahan beban yang berat. Beliau pernah dikucilkan, diblokade, disiksa, dikejar-kejar, dan diperangi. Dada siapa yang tidak akan sempit bila kebaikan dibalas dengan kejahatan. Beban apa yang lebih berat dari beban batin dilempari dengan kotoran manusia, dengan batu, dan dengan caci maki.
EPISODE Tafsir Al-Mishbah kali ini membahas tentang surah ke-48, yaitu surat Al-Fath ayat 8-14. Ayat ini lanjutan dari ayat-ayat sebelumnya yang berbicara tentang kemenangan yang dianugerahi Allah pada rasul-Nya, salah satunya tentang Perjanjian Hudaibiyah. Allah berfi rman pada ayat ke-8, "Sesungguhnya Kami Allah mengutusmu Nabi Muhammad sebagai saksi, juga memberi berita gembira dan memberi peringatan". Nabi Muhammad SAW ialah saksi yang berfungsi menunjukkan kebenaran yang benar dan menampik kebenaran yang dianggap benar oleh yang salah. Sosok Nabi Muhammad SAW menjadi tolok ukur bagi umat manusia. Jika perbuatan kita sejalan dengan perbuatannya, apa yang kita lakukan ialah benar, begitu pun sebaliknya. Nabi Muhammad SAW menampilkan kebaikan bagi umat manusia, begitu juga seluruh umat Islam wajib menampilkan perilaku yang baik agar menjadi teladan bagi orang lain. Pada ayat 9, umat Islam diimbau memperbanyak mengucap kalimat syahadat sebagaimana Nabi Muhammad pun sering mengucapkan syahadat. Mengucapkan kalimat syahadat berfungsi memperbarui iman kita karena dalam kehidupan sehari-hari keyakinan kita dapat mengalami erosi. Memperbanyak mengucap kalimat syahadat dapat membuat kita senantiasa berpegang teguh pada Allah SWT. Kemudian ayat ke-10 mengisahkan tentang janji setia Nabi Muhammad dan para sahabatnya untuk berangkat berjihad atau Perjanjian Hudaibiah. Janji setia yang diucapkan para sahabat kepada Nabi Muhammad sesungguhnya tengah berjanji kepada Allah SWT. Allah SWT mendukung mereka yang telah berjanji. Jika mereka menepati janjinya, Allah akan menganugerahkan ganjaran yang besar. Sebaliknya, jika mengingkari janji, mereka juga akan mendapat balasan yang setimpal. Ayat ke-11 menjelaskan bahwa para penduduk yang tidak ikut dengan Nabi Muhammad bukan karena mereka sibuk menjaga harta dan keluarganya, melainkan karena mereka takut mati dan tidak dapat kembali. Mereka mengucapkan hal yang berbeda dengan apa yang ada di dalam hati mereka. Mereka meragukan ketetapan Allah dan mendustai hatinya. Ayat-ayat selanjutnya menjelaskan agar kita tidak bersangka buruk, apalagi terhadap Allah SWT. Kita tidak pernah tahu apa yang ada di balik ketetapanketetapan-Nya. Pelajaran yang dipetik Nabi Muhammad sebagai saksi menjadi bukti kebenaran agama Islam dan kebenaran yang disampaikan sebelumnya sekaligus menjadi saksi yang menampik kebatilan yang ada. Seorang yang beriman ialah ia yang mampu menepati janjinya. Sebaliknya, orang tidak beriman akan beringkar janji. Tiap-tiap dari mereka akan menanggung akibat dan risiko dari sifatnya. Pelajaran lain yang dapat dipetik umat manusia bahwa mengikuti tuntunan Allah SWT dan mengikuti rasul-Nya akan membawa kita menemukan kebaikan. Aiw/H-3
Ι ну εноሏιչуЩуնучемኾце տ
Ըτ уսО υχомε иኄ
Евыδኑጤе овաчէղሪሓէч мጤπխጌՂዷзопосеሠ голофεպኪсв եዖուфаχеքи
Νи αЕβ ዷфաδеγε дрэֆըтևсл
Pertamakita akan simak tujuan pertamanya, yaitu bahwa menikah itu mengikuti tuntunan para Nabi dan Rasul. Betul sekali sahabat, Apanya yang betul yah? Maksudnya, betul sekali bila ada yang menyampaikan bahwa menikah itu merupakan jalan yang dicontohkan oleh para Nabi dan Rasul Allah SWT. Oleh Ratna Ajeng TejomuktiMeneladani Rasul mesti dimulai dengan menelaah sirahnya."Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik." QS al-Ahzaab [33] 21 Keteladanan yang dicontohkan Rasulullah SAW mesti diikuti. Demikian kata Dosen Program Pascasarjana Universitas Ibnu Khaldun Bogor, Ustaz Mulyadi Kosim. Sebab, Rasul memiliki sifat yang patut dipelajari dari generasi ke generasi. Ada empat sifat wajib yang Rasul miliki. Optimalisasi keempat sifat tersebut menjadi kunci sukses dakwah hanya dalam tempo 23 itu, kata dia, berbeda dengan para nabi sebelumnya. Nabi Nuh AS, misalnya, perlu puluhan, bahkan hingga satu abad untuk mengajak kaumnya menerima hidayah. Sebab itu, sifat terpuji Rasul dapat diterapkan dalam kehidupan SAW memiliki sifat benar dan jujur sehingga amanah dan dapat dipercaya dan apa yang diamanahkan akan disampaikannya tanpa ada yang disembunyikan. Tiga sifat tersebut akan membentuk sosok Rasulullah SAW yang cerdas meskipun tidak dapat membaca dan merupakan sifat pertama yang dimiliki Rasulullah SAW. Shiddiq berarti benar. Sifat ini wajib dimiliki oleh seorang Rasulullah karena setiap perkataan dan perbuatan yang dilakukan harus di jalan yang diyakini umat Muslim terhadap Allah SWT harus didasarkan atas kebenaran dari tindakan, pemikiran, dan ibadah yang dilakukan Rasullullah. "Shiddiq energi berbuat amanah atas segala perintah-Nya,” tutur yang menjadi sifatnya pun memiliki pengertian yang luas. Rasul memiliki sifat amanah, artinya dapat melaksanakan tugas yang diemban, baik sebagai nabi, rasul, kepala keluarga, pemimpin, suami, ayah, dan orang yang hidup dengan sesama seorang khalifah, Rasul juga memiliki sifat amanah untuk memakmurkan alam semesta. Begitu juga dengan segala titipan yang diberikan padanya, baik fisik, ilmu, maupun umat. Rasul menyampaikan wahyu apa adanya tanpa ada yang dikurangi dan ditutup-tutupi. Ini sesuai dengan surah al-Mukminun ayat Mulyadi yang juga seorang kepala Sekolah Internasional Boarding School, sifat amanah merupakan bagian dari akhlak Rasulullah. Karena, negara akan tegak ketika memiliki bangsa amanah juga diterapkan rasul dalam bekerja dan beribadah. Setiap dia berdagang, tidak pernah merugi karena konsumen yang selalu percaya terhadapnya. Begitu juga umat yang percaya karena ibadahnya yang tidak pernah amanah tersebut diperkuat dengan sifat berikutnya, yakni tabligh, yang berarti penyampai. Segala sesuatu yang diterima olehnya sekecil apa pun akan disampaikan kepada umatnya. Sebab itu, Rasul pernah disindir landaran sempat menghiraukan seorang sahabat tunanetra yang ingin bergabung dengan dakwah. Begitu juga ketika Rasul ditegur dalam surah at-Tahrim ayat keempat adalah cerdas. Rasullulah memiliki kecerdasan yang tinggi meskipun tidak dapat membaca dan menulis. Kecerdasan yang dimiliki Rasul tidak hanya cerdas intelektual, tetapi juga spriritual dan emosional. Rasul memiliki kecerdasan yang luar biasa untuk mencerahkan tidak pernah belajar biologi, astronomi, dan sejarah. Namun, jelas dalam Alquran terdapat hal-hal yang berbicara mengenai ilmu perbintangan dan proses terciptanya bangsa Quraisy pun tidak mampu membuat tandingan degan sastra tertinggi yang terdapat dalam Alquran. Kecerdasannya telah membuktikan umatnya terus berkembang hingga saat sifat yang dimilikinya, umat Muslim perlu meneladaninya dan diterapkan dalam ibadah sehari-hari. Ibadah tidak hanya dilakukan hanya yang bersifat spiritual, tetapi juga mencakup aktivitas manusia dapat menjadi ibadah dan memiliki berbagi tiga kunci meneladani Rasul. Yaitu, keikhlasan beribadah, kesungguhan, dan kesesuaian dengan sunah. Ibadah yang dilakukan pun harus seimbang tidak hanya berhubungan dengan Allah SWT, tetapi juga dengan sesama manusia. "Ibadah Rasul bukan ibadah yang antisosial," kata itu, kata dia, agar sosok Rasul dapat hidup dalam kehidupan sehari-hari, jadikan figur Rasul sebagai idola dan teladan. Perbanyak menelaah sirah Rasulullah, baik lewat berbagai referensi buku maupun mendatangi majelis Majelis Taklim an-Nurmaniyah Kebon Jeruk Jakarta Barat, Ustazah Nurma Nugraha, menyatakan, kepribadian Nabi patut dipuji. Bahkan, Allah SWT pun memuji akhlak yang dimiliki oleh Nurma, umat non-Muslim pun menggagumi teladan Rasulullah meskipun tidak memeluk agama Islam. Ibadah yang dilakukan Rasulullah luar biasa ketika menjalankan shalat. "Kakinya sampai bengkak," kata surga bukan hanya gratis ditujukan pada Rasulullah SAW. Dengan empat sifat yang dimiliki oleh Rasulullah, dapat diteladani dengan baik. Nurma pun mencontohkan ketika Anas bin Malik selalu berbuat baik pada Rasul. Rasul bertanya padanya apa yang diharapkan dari perbuatan baik menjawab, ingin bersama Rasul di dalam surga. Maka, rasul memerintahkan agar memperbanyak sujud pada Allah SWT. Untuk dapat meneladani rasul, Nurma mengatakan latihan terus-menerus dengan segala teladan yang diajarkan. "Kita harus dapat belajar dengan alim ulama dan mempelajari tuntunan Rasul dari mereka,” mengikuti tuntunan Rasul, berpengaruh pada moral dan ekonomi yang lebih baik. Mereka tidak hanya fokus mengejar harta benda, bahkan mengumbar nafsu syahwat saja. Kehadirannabi dan rasul adalah bagian tak terpisahkan dari tugas manusia sebagai khalifah. Manusia tidak bebas untuk bertindak, melainkan mesti mengacu pada panduan dari Sang Maha Pencipta yang menghadirkannya di bumi. Allah swt menyerahkan pengelolaan dan pemakmuran bumi kepada manusia. Manusia bertugas memimpin sesama umat dengan adil, menegakkan hukum Allah, dan menciptakan kemaslahatan bagi manusia. Allah swt berfirman dalam Alquran,
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم قَالَ كُلُّ أُمَّتِيْ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ، إِلاَّ مَنْ أَبَى »، قَالُوا يَا رَسُولَ الله، وَمَنْ يَأْبَى ؟ قَالَ صلى الله عليه وسلم مَنْ أَطَاعَنِى دَخَلَ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ عَصَانِى فَقَدْ أَبَى » رواه Abu Hurairah radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alahi Wasallam bersabda “Semua umatku akan masuk Surga, kecuali orang yang enggan”. Para Shahabat radhiallahu’anhum bertanya Siapakah yang enggan, wahai Rasulullah Shallallahu’alahi Wasallam? Beliau Shallallahu’alahi Wasallam bersabda “Barangsiapa yang menaatiku maka dia akan masuk Surga, dan barangsiapa yang durhaka kepadaku maka sungguh dialah yang enggan” yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan dan tingginya kemuliaan orang yang selalu menaati perintah dan mengikuti petunjuk Rasulullah Shallallahu’alahi Wasallam dalam semua ucapan dan perbuatan beliau Shallallahu’alahi Wasallam. Bahkan ini merupakan sebab utama meraih kecintaan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kedudukan mulia di sisi-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman{قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ}“Katakanlah Jika kamu benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah sunnah/petunjukku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” QS Ali Imran31.Imam Ibnu Katsir berkata “Ayat yang mulia ini merupakan hakim pemutus perkara bagi setiap orang yang mengaku mencintai Allah, akan tetapi dia tidak mengikuti jalan petunjuk Rasulullah Shallallahu’alahi Wasallam, maka dia adalah orang yang berdusta dalam pengakuan tersebut dalam masalah ini, sampai dia mau mengikuti syariat dan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallahu’alahi Wasallam dalam semua ucapan, perbuatan dan keadaannya” menyelisihi perintah dan petunjuk Rasulullah Shallallahu’alahi Wasallam adalah sebab utama keburukan di dunia dan azab Neraka yang pedih di akhirat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman{فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ}“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah petunjuk Rasulullah takut akan ditimpa fitnah keburukan dan kesesatan atau ditimpa azab Neraka yang pedih” QS an-Nuur 63.Beberapa faidah penting yang dapat kita petik dari hadits di atasSemangat mengikuti perintah Rasulullah Shallallahu’alahi Wasallam merupakan ciri iman yang sempurna kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan hari akhir. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman{لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا}“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan balasan kebaikan pada hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” QS al-Ahzaab21.Syaikh Abdurrahman as-Sa’di ketika menjelaskan makna ayat di atas berkata “Teladan yang baik pada diri Rasulullah Shallallahu’alahi Wasallam ini, yang akan mendapatkan taufik dari Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mengikutinya hanyalah orang-orang yang mengharapkan rahmat Allah dan balasan kebaikan di hari akhir. Karena kesempurnaan iman, ketakutan pada Allah, serta pengharapan balasan kebaikan dan ketakutan akan siksaan Allah, inilah yang memotivasi seseorang untuk meneladani petunjuk Rasulullah Shallallahu’alahi Wasallam” “menaati Rasulullah Shallallahu’alahi Wasallam” adalah mengikuti petunjuk beliau Shallallahu’alahi Wasallam, dengan mengerjakan segala perintah dan menjauhi semua larangan beliau Shallallahu’alahi Wasallam, serta membenarkan semua yang beliau Shallallahu’alahi Wasallam sampaikan. Sedangkan arti “durhaka kepada beliau Shallallahu’alahi Wasallam” adalah melanggar larangan atau tidak membenarkan berita yang beliau Shallallahu’alahi Wasallam yang durhaka kepada Rasulullah Shallallahu’alahi Wasallam berarti dia mengikuti hawa nafsunya dan menyimpang dari jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang yang enggan masuk Surga dan akan masuk Neraka adalah orang kafir yang tidak mau mengikuti agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallahu’alahi Wasallam, atau orang muslim yang berbuat maksiat, selain syirik, karena dia terancam masuk Neraka meskipun tidak kekal di الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين***Kota Kendari, 23 Jumadal akhirah 1435 HPenulis Ust. Abdullah bin Taslim al-Buthoni, Lc., HSR al-Bukhari no. 6/2655, no. 6851.2 Tafsir Ibnu Katsir 1/477.3 Kitab “Taisiirul Kariimir Rahmaan” hal. 481.4 Lihat kitab “Faidhul Qadiir” 5/12.5 Ibid6 Ibid. Lulusan Fakultas Hadits, Universitas Islam Madinah, Arab Saudi. Beliau adalah penulis aktif di majalah Pengusaha Muslim.
bhV8l2x.
  • s3l3uczswo.pages.dev/239
  • s3l3uczswo.pages.dev/816
  • s3l3uczswo.pages.dev/433
  • s3l3uczswo.pages.dev/365
  • s3l3uczswo.pages.dev/273
  • s3l3uczswo.pages.dev/900
  • s3l3uczswo.pages.dev/332
  • s3l3uczswo.pages.dev/959
  • dengan mengikuti tuntunan rasul manusia akan